Minggu, 20 April 2014

Pendakian Lawu Jalur Candi Cetho

Pendakian Lawu (Candi Cetho)


Gunung Lawu (3.265 m) terletak di Pulau Jawa, Indonesia, tepatnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api "istirahat" dan telah lama tidak aktif, terlihat dari rapatnya vegetasi serta puncaknya yang tererosi. Di lerengnya terdapat kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air (fumarol) dan belerang (solfatara). Gunung Lawu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit,hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan hutan Ericaceous. Gunung Lawu adalah sumber inspirasi dari nama kereta api Argo Lawu, kereta api eksekutif yang melayani Solo Balapan-Gambir.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak, Puncak Hargo Dalem, Hargo Dumiling dan Hargo Dumilah. Yang terakhir ini adalah puncak tertinggi.
Di lereng gunung ini terdapat sejumlah tempat yang populer sebagai tujuan wisata, terutama di daerah Tawangmangu, Cemorosewu, dan Sarangan. Agak ke bawah, di sisi barat terdapat dua komplek percandian dari masa akhir Majapahit: Candi Sukuh dan Candi Cetho. Di kaki gunung ini juga terletak komplek pemakaman kerabat Praja Mangkunagaran: Astana Girilayu dan Astana Mangadeg. Di dekat komplek ini terletak Astana Giribangun, mausoleum untuk keluarga presiden kedua Indonesia,Suharto.
Pendakian ini kami mulai dari Jakarta, transportasi dari jakarta ke Arah Gunung Lawu pun tidaklah sulit bahkan mudah akan tetapi tepat waktu dan enjooy aja. Kami berangkat dari Universitas Budi Luhur dengan menaiki bus Patas 44 menuju stasiun senin, lalu kami menaiki kereta Brantas Pukul 16.15 dari stasiun senen. sepanjang jalan kami hanya diam di kereta saja, pukul 23.10 kami sampai di semarang ponchol dan disinilah kereta berhenti lama hingga sampai pukul 01.00 baru kereta mulai jalan kembali.

Inilah Saat Menunggu Berangkat Kembali

Lalu kereta kami pun berangkat kembali dan hingga sampai di tujuan yaitu Stasiun Solo Jebres pukul 03.15, kami pun langsung melanjutkan hingga sampai pos candi cetho karena kami sudah terlalu cukup beristirahat. ketika kami menunggu bus untuk jurusan karangpandan pun tidak ada sama sekali karena terakhir ada angkutan itu jam 17.00 sedangkan kami menunggu jam 03.35 dan adanya angkutan pukul 08.00, tapi kami tidak putus asa menunggu, dan tidak lama kemudian pun kami ditawarkan oleh pengantar jualan yang menuju arah karangpandan, dan okelah kami mengikutnya tentu saja kami tidak gratis tapi lumayan kami ditawarkan dengan harga yang cukup ideal.

kami sampai di karangpandan pun cepat hingga pukul 04.45, lalu kami langsung menyewa bus untuk menuju candi Cetho dengan harga yang lumayan cukup tinggi. dan kami pun sampai di tempat tujuan yaitu Candi Cetho pukul 05.50.

kami beristirahat sejenak sambil menunggu penjaga pos candi cetho di buka, kami pun sambil sarapan dengan memasak nasi dan menghangatkan kita dengan minuman cereal. biaya masuk candi Cetho dengan harga Rp. 3.000/orang. mulai lah pendakian kita di mulai pukul 07.35 dengan mengisi 5liter air/orang. saatnya kami mendaki gunung lawu via candi Cetho.

Inilah Dicandi Cetho

setelah kami melewati candi Cetho, mulailah pendakian kita dimulai dengan arah ke candi Khetek. Sebelum candi Khetek kami lewati, kami melewati sungai kecil dulu dan itu pun bisa di minum setelah itu jalur pun agak curam sekitar 40 derajat ketinggian tapi itu hanya sementara hingga candi Khetek. jika kalian menemukan beberapa orang yang menurut mereka tidak ada jalur pendakian Jalur cetho ini jangan heran karena tidak banyak pendaki yang melewati jalur cetho ini. pokoknya ketika kami melewati candi Khetek kami langsung mengikuti saja jalur yang setapak itu. tapi sebelum itu kami beristirahat dulu, dikarenakan mendengar jalur yag suram melewati cetho.

Dan ternyata pun apa yang kami dengar itu tidak lah bohong tetapi benar sekali kami menuju Pos I dengan jalan yang sangat menanjak tiada henti jarak yang di tempuh dengan ke pos I itu hanya 1 jam. samapailah kami di Pos I kami beristirahat yang cukup untuk melanjutkan ke Pos II.

setelah kami cukup beristirahat, kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke pos II. ternyata dari Pos I ke Pos II itu sama saja selalu menanjak tiada henti hingga Pos II. sampailah kami di Pos II. jarak menempuh Pos 1 ke Pos II hanya sekitar 1 jam juga. kami pun beristirahat kembali di Pos II.

setelah kami beristirahat yang cukup, mulai lah kami melanjutkan pendakian kami menuju ke pos III. teman-teman dari sekian menuju pos I dan II itu bukanlah tanjakan yg curam, tapi pendakian kita baru di mulai dari Pos II menuju ke Pos III di karenakan ketinggian Jalan dari 40 derajat Hingga sampai 70 derajat dan itu pun sangat jauh. sampailah kami di Pos III dengan jangka waktu 2-3 jam. kawan ketika kalian ingin beristirahat di Pos III ini jangan lah terlalu lama atau jangan diam-diam saja ya karena di Pos III ini biasa orang setempat untuk melakukan tempat "Bunuh Diri". Di Pos III ini sangatlah panas ketika tidak ada kabut, tetapi ketika ada kabut pun malah dingin sekali karena di Pos III ini sangatlah terbuka dan tidak ada sama sekali pepohonan, yang ada hanyalah akar-akar dan pepohonan yang sudah terbakar.

setelah cukup kami beristirahat di Pos III, kami melanjutkan perjalanannya lagi menuju ke Pos IV. dan ternyata-ternyata lagi pun tetap sama saja makin parah track jalurnya bahkan tidak terlihat sama sekali untuk jalurnya, dan ada beberapa jalur yg menjadi cabang, ingat jangan sampai salah jalan ya kawan. dan jalurnya pun agak memiring hati-hati ya karena di sebelah kanan itu jurang, apabila kalian salah menginjak kalian akan terperosot jatuh ke bawah jurang. setapak demi setapak, sepakat demi sepakat pun jalur yang kami lewati kami tak sampai sampai di pos IV. tapi kami pun tak putus asa, cuaca sudah tidak bersahabat, agak sedikit mendung tetapi belum hujan. menuju Pos IV harus melewati jalur yang sangat menanjak, bebatuan yang harus kita menanjakinya karena hampir sedada tanjakan batu tersebut setelah itu kami masih melewati jalur setapak yang curam tapi dari setelah bebatuan itu sudah tidak jauh sampai di pos IV. sampailah kami di Pos IV dengan di sambut 2 Pohon kembar.

Inilah di Pohon Kembar Pos IV

Di Pos IV ini kami pun tidak terlalu lama beristirahat karena waktu sudah ccukup sore dan kami harus irit air karena stock air sudah menipis untuk makan. dari Pos IV ke Pos V ini awalnya cukup landai dan agak menurun  tetapi setalah itu kami harus menanjaki atau melewati beberapa bukit dengan setapak jalur dan agak menanjak.

Inilah Jalan Melewati Bukit

setelah melewati beberapa bukit akhirnya kita sampai di padang safana. melewati jalur alang-alang yang tak terlihat jalur. oh iya kawan saya lupa jangan takut untuk kesasar lewat cetho karena ada beberapa petunjuk yang mengarahkan puncak tapi terkadang petujuk itu tidak terlihat kalo kita tidak focus. kami terus melewati padang safana dan kami ternyata tidak sadar kalau kami beristirahat di Pos V. dan Akhirnya kami pun semua tidak melanjutkan perjalanan kami menujju Pos Terakhir yaitu Warung Mbok Yem. kami pun membuat tenda dengan terburu-buru karena cuaca sudah mulai gerimis, angin berhembus dengan kencang dan hari pun sudah mulai gelap, karena itu lah juga kami tak melanjutkan perjalanan kami karena kami tidak ingin mencari resiko.

Inilah Di Pos V (Padang Safana) 

Inilah Pohon cemara yang berada di Padang Safana 

Inilah ketika kami sedang berjalan-jalan menelusuri Padang Safana 

waktu pun udah pagi sekali, kami pun tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang tersisa untuk jalan-jalan keliling Padang Safana sambil Berfoto-foto. setelah itu pun kami kembali ke tenda untuk mempersiapkan makanan untuk kita santap dan bisa melanjutkan pendakian dengan segar dan semangat. setelah semua sudah selesai kami packing kembali untuk melanjutkan perjalanan kami dengan full semangat tetapi air kami pun tinggal 2liter saja untuk sampai ke Warung Mbok Yem. kami mulailah kembali pendakian dengan santai karena awalnya pun sangat landai hanya alang-alang saja kami lewati tetapi setelah itu ada tanjakan yg sangat curam hanya untuk melewati 1 bukit itu, setelah itu pun kami jalan sangat landai lagi. setelah itu tidak lama kami melewati jalur tersebut, kami melihat ada sumber air, maka kita hampiri sumber tersebut, teernyata itu benar sumber air, sumber air ini tidak sama sekali tidak terlihat karena sangat kecil tapi air ini tidak habis karna sangat lah dalam.

Inilah Saat Kami Menemukan Air 

setelah kami mengambil air tersebut dengan secukupnya yg kami perlukan. kami mulai melakukan perjalanan lagi karena takut masih jauh. setelah kami melewati jalur yg landai, pendakian kami mulai lagi dengan beberapa jalur yg sangat menanjak tujuan dari itu hanya melewati beberapa bukit juga tetapi tenang kawan, masih banyak untuk landainya kok. jadi tidak terlalu capek yang sebelum-sebelumnya. setelah kami melewati beberapa bukit akhirnya kami sampai di pasar setan dan itu pun tidak jauh ke warung mbok yem. akhirnya kita sampai di Warung Mbok Yem sekitar 1jam 10menit dari Pos V.

Inilah Saat Kami di Warung Mbok Yem 

Dari Warung Mbok Yem ke Puncak Lawu atau Hargo Dumilah pun tidak lah jauh hanya sekitar 30menit kurang tatapi selalu menanjak, oleh karena itu kami lenggang ke hargo dumilah. lalu setelah kami selesai menikmati pemandangan puncak kami kembali turun dan makan di warung mbok yem dan kami pun turun melewati jalur Cemoro Sewu.

Inilah saat Di Hargo Dumilah


 
 Inilah Saat di Pos V Jalur Cemoro Sewu

Note : ingat kawan apabila kalian ingin lewat jalur cetho, kalian tidak harus memaksa untuk benar-benar sampai puncak, ccarilah tempat senyaman mungkin untuk beritirahat atau membangun tenda kalian. INGAT "TUJUAN KALIAN ITU ADALAH RUMAH BUKAN PUNCAK"

2 komentar:

Unknown mengatakan...

insya allah JBI juli ini mampir ke lawu

Unknown mengatakan...

Waktu itu saya ke Lawu mengalami hal mistis , saya ulas di http://www.insta-traveller.xyz

Posting Komentar

 
Design by Muhamad Aditiya Pratama | Bloggerized by Tekhnology - Universitas Budi Luhur